topbella

Senin, 21 Juni 2010

Cukup Sampai Disini


Canda tawamu tak bisa lagi ku dengar
Indahnya persahabatan tak bisa lagi ku rasakan
Hanya tatapan dingin yang menghujam dada
Dan sindiran sinis yang ku dapatkan

Teguran sapaku tak kau balas
Semua pesan dariku kau abaikan
Bahkan diriku sudah tak kau anggap
Apa yang membuatmu berubah?

Sungguh aku tak mengerti
Sungguh aku tak memahami
Apa hati kecilmu telah tersakiti oleh sikapku ini?
Apa aku pernah menghianati persahabatan ini?

Aku mohon maaf
Mungkin sikapku tak berkenan
Mungkin salahku begitu besar
Apapun itu, aku mohon maaf

Tak mau aku mengurangi kawan
Tak ingin aku menambah lawan
Tak nyaman hidup dalam kebencian
Tak tentram hidup dalam dendam

Mungkin ini sudah suratan
Mungkin ini sudah takdir Tuhan
Cukup sampai disini kisah kita sahabat
Berakhir sudah petualangan indah kita sahabat

Benci saja padaku bila itu membuatmu puas
Tapi jangan harap aku dapat membencimu teman
Sakiti aku bila itu membuatmu bahagia
Tapi jangan harap aku mau menyakitimu dirimu sahabat

Rabu, 16 Juni 2010

Tak Akan Melepasmu




Sakit aku mengingatmu
Perih aku mengenangmu
Tega kau menyakitiku
Tanpa ada rasa bersalah sedikitpun

Dimana perasaanmu?
Cintaku tulus padamu
Sayangku cuma untuk kamu
Apa itu kurang bagimu?

Dimana cintamu yang dulu?
Hah! Aku bisa menebak jawabanmu!
Untuk bidadari itu?
Yang telah membuatakan cintamu untukku?

Lebih cantikkah dia dari pada aku?
Lebih baikkan dia dari pada aku?
Apa kekuranganku?
Sebutkan satu persatu!

Asal kamu tau
Tak akan pernah aku rela melepasmu
Bulat sudah tekadku
Untuk merebut kembali cintamu itu

Selasa, 15 Juni 2010

Hanya Janji, Janji, dan Janji


Indonesiaku Negara yang berkembang
Kadang terombang ambing oleh permasalahan
Yang membuatnya terkadang tak bisa berdiri tegak
Yang membuatnya harus bergantung kepada orang luar
Kami butuh pemimpin
Pemimpin yang bijak dalam memimpin
Yang tak hanya mengumbar janji
Tapi juga memberi bukti
Wahai para calon pemimpin
Cobalah mendengarkan teriakan kami
Jangan hanya memikirkan diri sendiri
Untuk bisa menjabat sebagai bapak negeri
Janjimu tak berlaku bagi kami
Uangmu tak bisa menyogok kami
Jabatanmu tak menjamin kehidupan kami
Kami hanya ingin bukti yang bukan sekedar mimpi
Karena selama ini kami telah dibohongi
Dibohongi oleh pemimpin negeri ini
Mereka hanya mengucapkan janji janji dan janji
Tapi tak bisa mewujudkan ucapannya sendiri
Kami harap ada yang mengerti
Mengerti apa yang kami butuhkan selama ini
Mengerti semua mimpi bangsa kami
Untuk memajukan negeri ini

Balada Pengemis Muda


Saat aku berjalan
Hatiku tersentuh melihat dirinya
Duduk jongkok di pinggir jalan
Dengan menjulurkan tangan meminta belas kasihan
Penghasilan pas-pasan
Yang digunakan untuk kelangsungan hidupnya
Di usianya yang sangat belia
Ia menjadi tulang punggung keluarganya
Jam terus bertedak
Aku masih berdiri menatapnya
Melihatnya memohon untuk diberi uang
Tetapi tak seorang pun menoleh kepadanya
Ku ambil sedikit uang dari saku celana
Ku letakkan di atas tangannya
Ia tersenyum seraya berkata
“Terima Kasih, Nona”
Ia berlari menuju seorang pedagang
Dibelinya sebuah minuman
Diminumnya hingga tak tersisa
Dan ia kembali menggeluti pekerjaannya
Oh Tuhan…
Berkatilah dia
Lindungilah semua keluarnya
Halalkanlah semua pendapatannya
Agar hidupnya bisa bahagia
Bahagia di dunia dan di akhirat
Juga semasa hidupnya
Untuk selamanya

Sabtu, 12 Juni 2010

Tak Kan Terganti


Terlalu indah semua memori ini
Terlalu perih begiku untuk melepasmu pergi
Semua coretan cerita cinta suci ini
Lenyap sudah terhisap bumi


Air mataku terus membanjiri
Kesedihan ini terus menyelimuti
Kenapa engkau tinggalkanku sendiri ?
Berteman sepi, tanpa dirimu lagi


Tuhan! Kembalikan dia kesini...
Biarkan ku menyentuhnya untuk semenit
Biarkan ku merekam wajahnya untuk menemani lamunanku setiap hari
Dan biarkan aku memeluknya untuk terakhir kali


Dengar kasih...


Meskipun ragamu tak disini
Tapi cinta ini masih tetap di hati
Maskipun kau tak akan kembali
Tetapi engkau tak akan pernah terganti

Aku Disini Kamu Disana

Kau datang membawa cinta
Yang menenangkan dan mendamaikan
Kau membuatku bahagia
Kau juga bersedia menjadi tempat tampungan air mata

Ingin ku memeluknya
Ingin ku menggandeng tangannya
Ku ingin selalu disisinya
Menghabiskan waktuku bersamanya

Tapi ku tak bisa
Kita berada di tempat berbeda
Terhalang jarak yang panjang
Tersumbat waktu yang tak bersahabat

Melewati waktu tanpanya
Suatu hal yang menyesakkan
Tapi bila mencoba melupakannya
Ku tak sanggup untuk mengabulkan

Janji setiamu masih ku pegang
Kata-kata manismu masih terngiang
Memori kenangan masih tersimpan
Cintamu masih membara di dalam dada

Aku disini engkau disana
Satu rasa dalam jiwa
Hanya engkau yang kusayang
Cintaku hanya untukmu seorang

Sampul Biru

Saat mata memandang
Ku menatapnya dengan penuh pesona
Saat mata beradu pandang
Jantungku berdetak kencang penuh irama

Oh... Tuhan!
Inikah yang namanya cinta?
Kala kita memujanya
Kala kita selalu ingin bersamanya

Tapi ternyata...
Tak selamanya ia selalu setia
Ia bisa menghianatinya
Ia bisa melukainya
Yang bisa membuat hati ini patah
Sehingga menyesal telah mencintainya

Inilah kisahnya
Kisah cinta yang ku tulis dengan tetesan air mata
Bertuliskan di buku tebal
Yang berisikan kata-kata cinta untuknya

Tapi ia merobek semuanya
Sehingga kata-kata itu tak lagi bermakna
Sampul biru berceceran
Menandakan bahwa tak ada lagi perasaan cinta
Bahkan tak ada lagi status persahabatan

Selamat tinggal cinta
Terima kasih karena ku pernah mengenalnya
Sehingga, ku pernah merasakan cinta yang sesungguhnya
Ku takkan melupakan itu untuk selamanya
Ku juga tak akan melupakan kenangan indah tentang kita
Yang akan kutulis di sampul biru berikutnya

About Me

Foto Saya
Diana Putri Maharani
Madiun, Jawa Timur, Indonesia
I become a better writer by writing. I become a better travel writer by writing about travel. I'm addicted to ice cream and chocolate.
Lihat profil lengkapku